Sabtu, 13 Desember 2008
Human Error Bisa Berakibat Fatal
Yogyakarta, Rabu 10 Desember
Kesalahan manusaia atau sering disebut dengan human error terlihat sangatlah menonjol daripada kesalahan tekhnis atau sering disebut dengan technical error,karena 70 % kecelakaan sering terjadi dari kesalahan atau kelalaian manusia dan 30% adalah kesalahan tekhnis. Saya sedikit memaparkan sesuatu yang terjadi pada 4 atau lima hari yang lalu dan baru sempat menuliskan pada blog ini. Pada dini hari sekitar jam 03.00 WIB, saya berkeinginan untuk pulang ke kos yang jalan menuju kos harus melewati lintasan kereta api. Pagi itu kepalaq udah berat dan terasa letih, udarapun dingin karena habis hujan dan memiliki tekad untuk pulang kekos. Seharian aq maen dan kumpul sama teman sampai larut malam, karena hampir subuh maka saya dan teman-teman bubar. Saya pulang ke kos dengan kecepatan 40 km/jam dan melihat jalan tidak begitu jelas. Setelah saya berada di daerah gowok saya berada di depan lintasan kereta api dan suasana sepi. Didepan mataku tidak terlihat sebuah palang penghalang lintasan untuk pengamanan kereta api itu melintang dan tidak terdengarpun gemuruh suara kereta api itu. Saya mendekati lintasan kereta api itu dengan tenangnya dan tidak berfikir untuk menengok kanan ataupun kiri, anggapku sih tidak ada kereta api. Ketika aq berada pada tengah lintasan dari arah kanan ada sorot lampu tajam dan menyorot seluruh tubuhq berkali-kali sambil terdengar bunyi klakson. Sayapun menoleh kekanan "Alamak ga taunya disbelah kanan kurang lebih 300 meter ada kereta api lewat, tanpa berpikir reflek tangan kananku langsung membetot gas mentok sampai bawah dan motorpun langsung lari kencang dan semua benjoalan jalan yang tidak rata membuat motor berlari seprti di jalan bebatuan dan kereta api lewat dibelakangku. Hatiku berdebar dan kepala yang berat jadi ringan semua seolah normal. Setelah kereta api itu lewat aq melihat pos penjagaan dan disana tidak terlihat adanya kepala seorang penjaga, dalam hatiku berkata misalkan aq tewas dimari siapakah yang tau kronologisnya dan siapakah yang akan memperjuangkan aq, suasana sepi sunyi kaya gini. Dan aq pun ingin turun dari motor danmemastikan pos itu ada penjaga apa tidak dan ingin memukul muka orang itu, tapi niat itu saya urungkan dalam artian aq sudah ditolong oleh Tuhan dan malikat sehingga saya selamat. Sayapun pulang kekos dengan hati dan badan gemetar. Sesampai dikos kopi panas dan roti bakarlah yang menghilangkan gemetar itu, tetapi saya tidak bsa tidur dan hanya melamun tv pun nyala tanpa saya tahu acara apa yang ada di tv. Bayangan itu masih terasa sampai sekarang. Hikmah yang ada adalah lihatlah kanan kiri ketika mau melintasi lintasan kereta atau jalan raya, janganlah percaya sepenuhnya pada palang pintu yang terbuka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
wealah pak kok yo ngalamun toh.... hua hua hua seppur ke barang atos lo...
sependapat dengan komentar pak unting, sepor kie barang atos...
makane maz ardie laen kale jangan pulang larut malam apalgi pagi getuw,emang cowok ag beresiko bgt tapi kalo bener bener ilang giman coba apalagi kondisi na lagi mumet getuw.
walah,,walah,,,nglamun opo ae lo,,,???Ngalamunin aku ya??/heheheheheehehe.....
Klo pulang malam beresiko.....bisa di gondol kucing lo,,,hehehehehe
Posting Komentar